Salah Siapa?

Ujian. JIka mendengar kata ini, pikiran kita pasti tertuju pada lembaran-lembaran soal, lembar jawaban, para peserta ujian, suatu tempat, dan pengawas. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan ujian itu sendiri? Ujian adalah menguji diri mengenai hal yag sudah diketahui untuk memperoleh sesuatu. Ujian tidak hanya dalam bentuk tertulis tetapi dapat juga dalam bentuk praktik. Namun ujian yang akan kita bahas pada tulisan ini adalah ujian tertulis.


Ujian tertulis . Seringkali kita dengar kata-kata ujian tertulis. Pelajar , mahasiswa, calon PNS, dan bahkan gurupun juga pernah mengalami ujian tertulis. Yang mana mereka diharuskan untuk mengerjakan sebuah soal dan diawasi ketat oleh penjaga/pengawas. Tentu bagi yang sudah mempersiapkan sebelumnya pasti dapat mengerjakannya dengan mudah. Namun bagaimana dengan yang kurang melakukan persiapan?


Satu lagi yang terlupa yaitu menyontek. Dalam ujian, salah satu hal yang dilakukan adalah menyontek. Menyontek dilakukan oleh pihak-pihak yang mungkin kurang persiapan dan mungkin juga karena memang belum menguasai materi itu. Kata menyontek biasanya kita tujukan kepada para pelajar, tapi apakah benar hanya pelajar saja yang bisa m
menyontek? Sebenarnya tidak hanya pelajar. Karena pelajar yang sering diexpose, jadi kita akan kupas tuntas mengenai percontekan yang ada di kalangan pelajar.


SUdah siap semuanya? Baiklah kita mulai penelitian ini. Mari kita telusuri dari awal. Sebenarnya di Indonesia sudah banyak manusia-manusia cerdas terbukti dengan prestasi-prestasi nasional maupun internasional yang telah kita raih. Namun itu hanya sebagian kecil yang beruntung. Bagaimana dengan mereka yang belum mampu muncul di layar?


Selanjutnya bagian perbandingan. TElah kita ketahui manusia itu berbeda-beda. Beda postur tubuhnya, bentuk wajahnya, beda pola pikirnya, beda juga "KEAHLIANNYA". Nah sekarang bagaimana hasilnya misal seorang Fisikawan diharuskan untuk memikirkan politik di negaranya? Tentu fisikawan itu tidak bisa menjelaskan situasi politik yang sedang terjadi , karena dia tidak mempelajari itu dan dia bukan seorang "POLITIKUS". Itu yang terjadi pada pelajar-pelajar Indonesia saat ini. Kita lihat negara-negara maju diluar sana, apakah mereka juga memperlakukan generasi muda seperti yang terjadi di sini? TIDAK, para pelajar disana disiapkan untuk menjadi spesialis, sehingga mereka mempelajari hal yang sesuai dengan kemampuan dirinya.


Kita kembali ke pokok permasalahan, nah jadi sekarang kita tahu bahwa tidak heran jika sering terjadi aksi menyontek. Para pelajar yang diharapkan mampu menjadi penerus pemimpin-pemimpin bangsa saat ini diharuskan untuk mengerjakan hal yang bukan sesuai dengan keahliannya, dan mereka juga dipatok oleh sebuah "NILAI" sangat tidak mengherankan bila mereka melakukan apapun untuk mengejar nilai , hanya nilai.

Bila benar-benar ingin menguji kemampuan generasi penerus tidak seharusnya mereka dipatok oleh nilai. Mari kita renungkan benar-benar masalah ini. Sebenarnya ini semua salah siapa?


SUMBER:
-Cerita Ibu Guru Biologi (SMPN 1 Sleman) Blogku adalah ladang uangku

Related Posts by Categories



what is new today